“Sebenarnya kami sedang berjuang memahami apa artinya seluruh hal tersebut,” ujar Peneliti Utama David Jewitt dari Universitas California Los Angeles. “Ini sama halnya dengan hasil tubrukan antara dua asteroid.”
“Jika demikian maka ini akan menjadi kasus pertama di mana tubrukan asteroid yang terjadi berhasil dipelajari,” tambah Jewitt.
“Obyek tersebut sangat mirip dengan komet, tetapi nukleusnya terpotong dari ekornya oleh karena itulah bentuknya sangat aneh, tidak pernah dilihat sebelumnya,” ujar Jewitt.
Studi tentang obyek tersebut dan pencarian benda serupa akan meningkatkan pemahaman ilmuwan bagaimana asteroid terpisah, informasi tersebut akan berguna dalam usaha menggagalkan serangan asteroid ke bumi di masa depan.
“Satu yang ingin kami mengerti adalah bagaimana asteroid menghantam satu sama lain dan juga saling menghancurkan. Hal tersebut bisa membantu memberi pemahaman bagaimana menghancurkan asteroid dan mencegahnya menabrak manusia atau bumi,” tegas Jewitt.
Ilmuwan percaya bahwa komet raksasa yang pernah menghantam bumi sekitar 65 juta tahun lalu berhubungan dengan kepunahan dinosaurus akibat debu atau awan kimiawi yang menutupi matahari atau juga dengan tersulutnya kebakaran hebat secara global.[ito]
Hasil kalkulasi menunjukkan bahwa orbit P/2010 A2 berhubungan dengan grup asteroid yang dikenal dengan nama keluarga Flora yang memproduksi banyak asteroid.
NASA sedang mengerjakan katalog setidaknya 90% yang mengestimasi 1000 obyek yang mendekati Bumi dalam jarak diatas 1 kilometer atau sepertiga mil di atas bumi.
NASA menyarankan proposal anggaran tahunan mulai tanggal 1 Oktober 2010 termasuk tambahan biaya US$ 16 juta (Rp 153 miliar) untuk memperkuat langkah tersebut.
0 komentar:
Jadi Apa Pendapat Anda...???
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))