Banyaknya massa yang berziarah ke makam cucu pendiri Nahdatul Ulama (NU), itu, batu nisan kedua bagian, bagian kepala dan kaki, terlihat doyong alias miring. Ini dikarenakan para petakziyah berebut menyentuh batu nisan tersebut.
Batu nisan yang awalnya berwarna putih berganti rupa menjadi abu-abu karena disentuh oleh peziarah. Para peziarah ini sebelum menyentuh batu nisan menyentuh tanah makam. Usai menyentuh tanah makam mereka berebut menyentuh batu nisan.
Usai upacara pemakaman secara militer, pengamanan di Ponpes Tebuireng, Jombang, tampak longgar. Tak ada personel lengkap TNI ataupun kepolisian yang berjaga.
Pelayat pun leluasa masuk ke lokasi makam. Saking banyaknya orang, membuat tanah makam tempat peristirahatan terakhir mantan Ketua Dewan Syuro PKB ini sedikit amblas. Tanah makam sedikit amblas dikarenakan banyaknya pelayat yang datang.
Tidak hanya makam yang diserbu peziarah, bunga yang ada di ucapan belasungkawa pun jadi rebutan. Ratusan karangan bunga yang ada di depan ponpes hampir tak berbentuk.
Ahmad salah satu peziarah dari Kediri mengaku senang dan terharu bisa berdoa di makam kiai yang diseganinya. "Sejak pagi, saya berusaha mendekat ke makam. Baru sore ini saya memanjatkan tahlil dan doa kepada Allah yang dikhususkan untuk Gus Dur, Kamis (31/12/2009).
1 komentar:
Saya Pikir mendoakan Gus Dur sah2 saja. tapi alangkah lebih baiknya bila anak2 nya yang berdoa untuk almarhum. bukankah yg diterima doa anak yg soleh.
Peziarah sih sah2 saja, bila dimaksudkan agar ingat akan kematian suatu hari kelak menjemputnya juga. Itu saja sudah cukup sebenarnya. Insya Allah Amin.
Jadi Apa Pendapat Anda...???
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))